Jumat, 23 November 2012

Cerpen | Best friend forever edisi dibalik topeng teletubies. part 6



Part 6

Kembali ke cerita…

“udah-udahh emang kalo gue pikir-pikir kita yang salah cuy, tadi si bambang tuh udah ngasih tau juga kan supaya gak berisik, tapi emang caranya bambang yang salah, kan jadi ngecengin si bambang, eh malah jadi tambah rusuh kan jadinya.” Ucap zikri.

“iya juga yaa..”

“yaudah mending kita pesen makanan dari pada cuman nongkrong-nongkrong doang, ya ga..?? ucap jamal.

“ehh lu mau makan ape nihh..??” Tanya sandy ke teman-temannya.

“wuiihhh… lu mau ntraktir w san, makasih banyaakkk..” ucap Udin sambil merangkul pundak sandy sok akrab (tapi emang akrab).

“jiaahhhh kaga lahhh, rugi gue traktir elu din hahaha.” Sambut sandy .

“becanda din haha” tambah sandy.

“ehh mau kemana lu zik..??” Tanya jamal.

“gue mau beli es nihh, hauusss..” ucap zikri bangun dari tempat duduknya.

“w nitip dong zik, w es teh yaa..”

“W juga dong sama..” tambah tony

“w juga dah cuy..” ucap Udin dan sandy barengan.

“lu engga mesen bang tut..!?” Tanya zikri.

“oke dah w mesen juga es teh yaa boss”

“Sip”

Tak lama kemudian si zikri kembali menghampiri mereka.

“mana esnya cuy..?” tanya tony

“tuhh di bawain ama abangnya” ucap zikri sambil menunjuk ke laki-laki yang sudah cukup tua  sedang membawa 6 gelas es teh.

“nihh es nyaaa..” ucap laki-laki itu sembari menaruh estehnya di atas meja.

“makasih yaa pak..” ucap zikri tersenyum.

“hmmm.. Alhamdulillah seger juga nih tenggorokan.” Ucap jamal sambil mengelus-elus tenggorokannya.

“ehh iya lu bawa gitar kan.?” Tanya jamal ke sandy.

“bawalahh, emang bisa lu maeninnya..?”

“yaa bukan gue lah tapi si udin yang maenin, entar gue tinggal nyanyi doang hehe” ucap jamal sambil menatap wajah udin.

“sinih sinih biar gue yang maenin..” ucap udin seraya mengambil giitarnya si sandy.

“yang bener lu din maennya.” Tambah tony.

Udin pun mulai menunjukan keahliannya memainkan gitar bersama jamal yang jadi sang vocal, sedangkan si sandy yang sudah mulai lapar pergi ke ruko sebelah memesan makanan, lalu terdengar dari genjrengan gitar yang dimainkan udin sepertinya lagunya cukup terkenal, cukup terkenal juga di kalangan kaulah muda seperti mereka, lagu yang biasa menjadi soundtrack FTV di salah satu stasiun TV terkemuka. “peter pan – sahabat” itulah judul lagunya , kemudian si sandy menghampiri mereka dengan sepiring nasi uduk di tangan kanannya.

“beuuhhh lagunya enak nih..” ucap sandy sembari memainkan sendok di atas piringnya.

“mangkanya nyanyi dongg..” ajak Udin sambil memainkan gitarnya.

“semuanya nyanyi yaa..” ucap tony bersemangat.

“nananana ..” semuanya pun bernyanyi gembira dengan petikan senar gitar yang dimainkan oleh udin membuat pesan yang disampaikan dari lagu itu semakin masuk ke dalam sela-sela rongga hati.

***

Di teras rumahnya, bapaknya tony sedang menunggu istrinya bu sari yang sedari tadi pagi sedang menghibur istrinya pak RT yang baru saja ditinggal pergi suaminya, “kemana nih ibu..?? pikir pak tony, “ ko lama yaa..?? katanya jam segini udah pulang.” Ucap pak tony dalam hati seraya melihat ke jam tangan yang ada di tangan kirinya, “haduuuuuhhhhh, lama amat sih nih ibu.” Ucap pak tony yang sudah mulai gusar,

Pak tony pun berjalan kedalam rumah untuk mengambil secarik kertas volio yang ada dibawah meja, lalu ia menuliskan. “bu bapak pergi dulu yaa, kasihan karyawan bapak sudah menunggu dikantor,  assalamu’alaikum” begitulah singkat-sempitnya pesan pak tony, setelah itu pak tony meletakkan kertas itu di atas meja supaya bu sari bisa segera mengetahuinya.

Siang itu matahari berada ngepas di atas atap rumah pak tony. Pantas saja panasnya sangat menyengat pada saat itu, lalu pak tony mengambil kunci mobil yang digantung di kamarnya dan langsung pergi meninggalkan rumahnya menuju kantor dimana bapak tony biasa bekerja dan pergi menggunakan mobil mitsubitshi gallant yang biasa dipakainya itu.

Sekitar seratus meter dari rumahnya, terlihat dari kejauhan seorang pemuda yang sedari tadi sedang mengamati rumah pak tony, dia itu suruhan boss dari komplotan perampok bertopeng teletubies yang rencananya akan merampok uang pak tony, lalu dia mengambil handpone dari kantong kiri celana jeansnya, “boss si tikus sudah meninggalkan sarangnya.” Ucapnya seperti itu melalui sinyal-sinyal ultra sonic menuju handpone bossnya.

“Apa kendaraannya men, entar gua salah rampok lagi..” ucap si bos meyakinkan.

“ohh iya boss, si tikus naek mobil Mitsubishi gallant boss.”

“okeh sipp , tugas lu udah selesai,.” Ucap si boss

“….tu tu tunggu dulu boss, bayarannya gimana….?”

“tenang aja nanti elu gua kasih bayarannya kalo perampokan kali ini berhasil.”

“okehhh jangan lupa yee boss..”

“tuuuttt tutttt tutt……” tanda bahwa sambungan telfon sudah di matikan oleh si boss.

Pada saat itu juga Si boss pun niat melakukan aksi jahatnya, tak ketinggalan ke tiga anggotanya yang memang sudah sangat siap melakukan apa yang diperintah bossnya, si boss mulai membenahi peralatannya, tampak ada sebongkah kapak merah dan sebuah pisau belati yang sudah berlumuran darah (entah itu darah siapa), lalu di masukkan ke selip-selip gesper dicelananya, dan ketiga anggotanya melakukan hal yang sama,

Setelah itu mereka berjalan ke sebuah kamar untuk mencari topeng kebanggaannya yang tepatnya berada di belakang gedung tua tersebut, kamar yang sudah tidak lagi dipakai setelah masa penjajahan belanda, terlihat sarang laba-laba menghuni setiap sudut-sudut di kamar kosong itu, dan tercium pula bau darah yang sangat pekat dari kamar itu “hmmm.. ko bau darah yaa..?? Tanya si boss pada ke tiga muridnya penasaran.

“dari kapak boss kali, kan masih ada bercak darah korban yang kemaren tuh.” Jawab salah Satu anggotannya.

“engga tong, ini baunya menyengat sangat..”

“iya boss bener, kalo bau darah dari kapak boss engga kaya gini.”

“ehh somplakk..!! emang lu taruh mana topeng kita..?? ucap bossnya mulai kesal.

“kemaren gua lempar kedalem boss hehe”

“kenapa lu taro sini topengnya sempruuuuuuul..!” ucap si boss sambil menempeleng kepala anggotanya.

“abiss kemaren kan boss suruh untuk menaroh topeng kita ke tempat yang aman, supaya kalo ketangkep 
polisi mereka tidak mempunyai bukti buat nangkep kita boss..” ucapnya sambil cengengesan, “terus pas lagi jalan, tiba-tiba kamaren gua kebelet kencing boss, boss kan tau di rumah tua ini ga ada kamar kecil, jadi gua terpaksa kencing di pojokan situ tuhh..” sambil menunjuk ke lorong koridor dari depan kamar kamar kosong tersebut, “ehh pas gua lagi kencing tiba-tiba ada yang manggil boss,’hhaaaaaaaiiiiiiiiii wanasomarotasuuuu…’  suaranya dari kamar ini boss, sentak gua langsung melempar topeng kita ke segala arah boss dan langsung kabur, orang kencing gua aja belom sudah, ya udah gua kabur aja dah, biarin kencingnya berceceran kemana-mana hehe…” “ehh pas gua lagi lari tiba-tiba ada suara orang geprak pintu boss, tambah ngajritt gua boss pkonya skuat jantung gua kemaren boss” ucapnya terengah-engah meyakinkan si boss kalau gedung tua ini sebenernya angker.

“ehhmm pantesan kemaren bau pesing hahaha..”

“Ternyata elu kalo kencing sambil lari-lari yaa, kaya kambing aja hahaha.” Ledek anggota satunya lagi.

“Hahahaha” tertawalah geli para anggotanya.

“terus gimana nihh topengnyaa…?” teriak si boss kesal.

“cari…. Carii… pokoknya sampe ketemu…!” tambah si boss.

“siaap boss..” jawab ketiga muridnya ketakutan karna harus mencari topeng teletubiesnya di kamar yang tak jelas asal usulnya.

Tak lama kemudian….

“gua depet dua nihh boss, tinky-winky sama poo, yang lala ma dipsynya belom ketemu boss.” ucap muridnya sambil menyodorkan topeng ke bossnya.

“buruaann cari lagi…!!” Teriak si boss menggema ke seluruh ruangan di gedung tua itu.

“iyaa iyaaa boss”.

“nihh gua udah dapet yang lala sama dipsy boss.”

“ayoo buruan kita beraksi…!!” kata si boss tak mau berlama-lama dalam ketakutan.

Namun tiba-tiba dari dalam kamar tersebut terdengar ada suara yang memanggil mereka 

“haaaaaaaiiiiiiii……… watsonimarukoso……” suaranya mendesah

“boss boss denger suara-suara ga tuh..?” sambil menepuk pundak bossnya.

“haaaaiiiiii…… wosonokituremasi……” suaranya muncul lagi.

Si boss pun terdiam, ga biasanya ada angin masuk ke dalam kamar ini yang membuat suasana menjadi dingin, gelap tak berpenghuni, sepertinya ini gedung bekas pembunuhan pada masa jajahan jepang. bulu kuduk si boss nampaknya sudai mulai berdiri, karna penasaran si boss pun menyuruh diam seluruh anggotanya, “diam diamm dah..” ucapnya berbisik ke anggotanya. Sepi sunyi menyelimuti mereka di siang bolong yang panas dan pengap

Sekitar satu menit terdiam tiba-tiba suara itu muncul lagi..

“haaaaaaiiii wonomasitaro…..” dibarengi suara gebrakan pintu orang yang sedang marah dari kamar sebelah, “gubbraaaaakk..!!!

“astaghfirullah…!! Ucap bossnya ketakutan dan segera berzikir (padahal ga pernah berdzikir, sholat aja jarang).

“huaahaaaaaa…. Cabuttttt….!!!!” Mereka  pun berlarian entah kemana.

“lari bosss lari…!!!”

Dan anggotanya yang satu lagi berlari sambil nangis terkencing-kenciing di celananya dan berteriak, 
“ibuuuuuuu….. tolonggggggg…!!”

“woyyy bukan lewat situ…!!”

“Lewaaaaattt manaaaa…??!!!!!” ucap anggotanya yang terkencing-kencing karna ketakutan.

“lewaaaaaatt sini….!!!”

“salaaaaahh jalaaaannn oon…!!!”

“Lewat sini buruan…!!” ucap si boss.

Lalu “ehh boss boss, boss takut ga..?” tanya anggotanya engos-engosan  sambil berlari.

“yaa takut lahhh…!! Emang lu kira boss ga bisa takut…!” ucap si boss geram karna di Tanya hal yang ga penting padahal suasananya sedang genting.

“okehhh dah boss lari…!!!”

“selamatkan diri kalian…!!, di rumah ini ada setaaaaannn….!!! “

Dan mereka pun akhirnya bisa keluar dari rumah tua tak berpenghuni itu setelah mendengar suara perempuan dan gebrakan pintu dari salah satu kamar di gedung tua yang agak angker itu.

“Huhh huhh..” suara nafas terengah-engah, nampaknya mereka kelelahan setelah berlari-lari keluar dari rumah yang baru saja dijadikan tempat persembunyiannya.

“akhirnya keluar juga gue dari rumah sialan ini..” gerutu si boss.

“iya bener boss..” jawab anggotanya berbarengan.

“Ehmm.. ko bau pesing ya?!!” ucap si boss sambil mengendus-endus bau tak sedap itu.

“huahahahaha.. elu kencing-kencing lagi yaa..?? hahaha.”

“Heheeeee iya boss.” jawabnya tertunduk.

“emang ga bisa di tahan apah kan bau niyy..” ucap si boss.

“maap bos, namanya juga lagi ketakutan hehe.” Jawabnya tersipu malu.

“yaudahhh biarin ajahh, pokonya rencana kita kali ini harus berhasil.!!” Ucap si boss sambil memakai topeng tinky-winky nya.

“okehhh sip boss..” diikuti oleh anggotanya yang memakai topeng dipsy, lala, dan pohh.

“SAATNYA BERAKSI….!!!”.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar