Part 7
“cuy udah jam setengah dua nih, kita sholat yuk..?” ajak jamal
ke teman isabellanya.
“ayo dah udah saatnya nih kita
melakukan kewajiban sebagai orang muslim.” Tambah zikri.
“betul tuhh kata si zik..” ucap
tony.
“nihh san gitarnya, ayooo kita
solaaattt..!!” ucap udin bersemangat sangat.
“yupp,” ucap sandy sambil
merapihkan gitarnya.
“Ayo bang” ajak sandy.
“come on…!!“ seru bambang
sambil berjalan menuju mushola mereka di barengi teman-temannya.
Setelah itu mereka berjalan pergi
meninggal kan kantin tempat biasa mereka nongkrong selain di bangku belakang
kelas, lalu mereka menuju ke mushola di sekolanya untuk mengambil air wudhu dan
melaksanakan sholat zhuhur berjama’ah.
Seusai sholat dan berdua mereka
pun berencana untuk berjalan-jalan sejenak dengan motor kesayangan mereka,
sesampainya mereka di gerbang sekolah dan segera untuk menunggangi kuda besi
mereka, si tony mengendarai si pitung, sandy mengendarai si jupe, si bambang
mengendarai Bellagio, si jamal mengendarai sholihin, si zikri mengendarai Mr
nice guy, dan si udin mengendarai teriak records.
“cuy kita kemana nihh kali ini..?”
Tanya tony.
“Kemana ajalah men, yang penting
kita cuci mata dulu neehh..” ucap sandy sambil menyalakan “si jupe” (Jupiter MX
singkatannya)
“iyaa betull tuhh, refleshing
dikit abis ngerjain soal fisika.” Tambah udin.
“tumben ada betulnya juga
kata-kata lu din”, ledek bambang.
“dehhh, elu kan tadi ga disuruh
maju bang sama pak joko..!” seru jamal.
“sepik aja lu bang tutt!!.” Tambah
zikri sembari menggeber-geber “mr nice guy” (vega ZR singkatannya).
“hehehe..” ucap bambang sambil
menggaruk kepalanya.
Setelah itu mereka mulai
meninggalkan sekolah mereka dan pergi jalan-jalan dengan motor mereka entah
kemana, mau cuci mata katanya. Lalu mereka berjalan beriringan di padatnya
jalan ibu kota Jakarta yang cukup panas, melewati pancoran mas untuk
berfoto-foto sebentar lalu dilanjutkan ke jalan protocol di daerah Jakarta
pusat dan berputar-putar di putaran Bundara Hotel Indonesia sampa-sampai polisi
yang melihat mulai curiga karna mereka hanya muter-muter di HI hampir sepuluh
kali. lalu karna mereka saking keasyikan
berjalan-jalan di jalan-jalan ibu kota Jakarta, mereka pun tiba-tiba melewati
jalan-jalan yang cukup sepi, mungkin sangat sepi pada saat itu, setelah itu
mereka memarkirkan motor mereka berjejeran di pinggir jalan sekedar untuk
melepas lelah dan lagi-lagi berfoto ria.
Tanpa di sadari, tiba-tiba lewat
sebuah mobil sedan berwarna hitam bermanufacturer mitshubishi gallant di ikuti
dua motor dibelakangnya melewati mereka nampak sangat mencurigakan karna dua
motor dibelakangnya sangat dekat dengan mobil sedan tersebut.
Lalu “kayaknya gue pernah lihat
tuh mobil..” ucap sandy penasaran sambil mengernyitkan dahinya,
“tunggu-tunggu.., itu kan mobil bokapnya tony. Ngapain tuh orang ngikutin
mobilnya bokapnya tony..??” hatinya bertanya-tanya, “wahh ada yang ga beres
nihh..” pikirnya. “ton itu mobil bokap lu kan..” Tanya sandy sambil menunjuk
kearah mobil ayahnya.
“dehh iya tuhh..” ucap tony
singkat karna belum terlalu yakin itu mobil ayahnya.
“truss, ngapain tuh empat orang
naek motor ngikutin mobil bokap lu ton..?” Tanya sandy lagi penasaran
nampaknya.
Lalu teman-teman lainnya tak mau
ketinggalan mengikuti pembicaraan sandy dan tony, dan menghampiri mereka
berdua.
“mana gue tau…, biasanya jem
segini bokap gue kerja lah..” ucap tony. “ tapi ngapain bapak gue jam segini
baru berangkat kerja.” Pikir tony sesaat. “oh iyaaa gue inget.. sekarang waktu
pembagian gaji karyawan-karyawannya..!!” sentak hati tony setelah melihat
tanggal di jam tangannya. “ini PERAMPOKAANNN..!!,
Bokap gue mau dirampok,..!!,
mereka memakai topeng teletubies..!” teriak tony.
“ahh yang bener lu..??” ucap zikri
kebingungan “ngerampok apa mau jadi badut..?? ckck” pikir zikri lalu
bersiap-siap.
“iya bener..!!, sekarang tanggal
20..!!, mereka mau ngambil uang gaji karyawan perusahaan bokap gue..!!” teriak
tony mulai panic.
“ayoooo kejaaaaarrrr,……!!!, tunggu
apa lagi..!!”Teriak sandy sambil menyalakan si jupe.
“wahh bakalan seru nihhh..” pikir
jamal sambil men turn on kan sholihin (honda supra X
singkatannya).
“bujuggg dahh, jaman udah modern
gini masih ada aja perampokan memakai topeng teletubies ckck.” Ucap hati udin
sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
“ehh bang elu jangan lupa lapor
polisi..!” ucap zikri.
“sepp” ucap bambang singkat karna
bokap temannya sudah mau dirampok.
Setelah itu mereka menaiki motor
andalannya dan mengejar perampok kocak bertopeng teletubies yang penuh dengan
senjata di motor mereka, karna tak mau ketinggalan jauh dari mobil ayahnya tony
mereka pun mengebut tak terkecuali si udin dengan motor teriak recordsnya (fifa
supra X singkatannya).
Setelah cukup dekat dengan
perampok-perampok itu, mereka pun saling bersenggolan motor sana dengan motor
sini dan motor sini dengan motor situ (seperti di game rotres PS1), untungnya
ayahnya tony cukup jenius dengan mengarahkan mobilnya masuk ke pintu gerbang
jalan tol dalam kota sehingga para perampok tidak bisa mengikuti mobilnya pak
tony dan malah berurusan dengan Isabella.
Tetapi para perampok itu pun tak
kehabisan akal, mereka tetap mengikuti mobilnya pak tony masuk ke pintu gerbang
tol sambil melemparkan kapak merahnya ke kaca loket pintu tol dalam kota sampai
rusak parah, sentak orang disekitarnya pada ketakutan dengan ulah perampok
bertopeng teletubies itu, lalu di ikuti oleh teman-temannya tony.
Sesampainya di jalan tol,
sepertinya giliran keberuntungan memihak ke perampok tersebut karna jalan di
tol tersebut sedang padat merayap, lalu pak tony terpaksa mengarahkan mobilnya
melewati bahu jalan, karna jalan sedang padat, lalu si zikri, tony dan sandy
berhasil menghampiri mobil ayahnya itu diikuti para perampok, nampaknya para
perampok itu pun tidak mau tinggal diam, lalu mereka pun mulai kontak fisik
antara zikri sama tinky-winky dan poo dan sandy sama dipsy dan lala, dan tony
pergi menghampiri ayahnya, suara decitan ban dan pecahan kaca menjadi saksi
betapa brutalnya perbuatan keji para perampok saat itu.
Tony pun akhirnya bisa sejajar
dengan bapaknya “pak ini tony.. tony datang untuk membantu..” ucapnya sambil
memperhatikan jalan.
“tapi ini berbahaya nak..” ucap
bapaknya khawatir.
Tony pun mengabaikan perkataan
ayahnya dan berkata.” Bapak pokonya kalo bisa lurus saja sampai ke pintu tol
berikutnya, insyaALLAH nanti sudah ada polisi disana untuk mengepung mereka
pak..”
“tapi ini sangat berbahaya tony..!!”
ucap pak tony sekali lagi.
“kali ini bapak harus percaya sama
tony yaa pak..! PERCAYA..!! ucap tony sambil meneteskan air mata menimpa tangki
motor vixionnya.
“baik nak..” ucap pak tony singkat
padahal hatinya sedang sedih dan langsung tancap gas.
Lalu si tony pun kembali untuk
membantu temannya zikri dan sandy yang sedang berduel melawan para perampok
bejat itu.
“gimana, udah bilang ke bokap
lu..!” ucap sandy sembari melayangkan tinju kesalah satu perampok tersebut.
“udah” ucap tony dan segera untuk
membantu temannya itu.
“heh ton elu kesebelah kiri terus
gue kesebelah kanan abis itu kita jepit dah, trus kita lemparin orangnya dari
motornya ton, tapi elu tunggu aba-aba dari gue.!!” ucap sandy memberitahukan
rencaananya.
“Sip” ucap tony, lalu mereka
berdua sudah siap di posisi untuk menghimpit mereka.
“sekarang ton..!!” dengan cepat si
tony dan sandy menarik kerah baju mereka dan melempar mereka ke sisi yang
berbeda di kecepatan 80 km/jam.
“gubrakkk…”
“arrggghhhh…..” teriak perampok
tersebut kesakitan karna jatuh dilempar dari motor mereka ditambah lagi mereka
tidak memakai helm.
Sekitar lima puluh meter di
belakang mobilnya pak tony, si zikri masih di sibukkan dengan tinky-winky (si
boss) dan pohh, sesekali tinju mengenai kepalanya, begitu juga sebaliknya karna
zikri harus bertarung sendirian melawan pawangnya di jalan tol berkecepatan
tinggi, tiba tiba sebuah kapak melayang kearahnya, untung si zikri bisa
menghindar lalu kapaknya tersangkut di selipan tas distronya zikri, tanpa
berpikir panjang zikri langsung mengambil alih kapak tersebut dari tangan si
pohh dan segera untuk mendahului motor RX-king bossnya dan menyelipkan kapak
tersebut ke sela-sela velg racing ban depannya dan “PRAKKKK…” suara pecahan
velg racing yang sangat keras dan benturan motor RX-king nya ke pembatas jalan
sangat memekakan telinga orang di sekitarnya lalu motornya terpelanting
kemana-mana, begitu juga para perampoknya entah mental kemana arahnya, lalu
terlihat darah berceceran dimana-mana.
Beberapa menit kemudian polisi pun
sudah mulai berdatangan, suasana pada saat itu sudah mulai tenang, terlihat
darah bececeran di tengah jalan tol dalam kota yang sudah tidak lagi indah dan
mempesona, tak ada lagi pula suara decitan ban dan pecahan kaca yang merusak
gendang telinga dan menjadi saksi bisu pada saat itu, para perampoknya pun
hanya dua orang yang selamat, si dipsy dan lala mengalami gegar otak dan patah
tulang, lalu sisanya meninggal dunia si tinky-winky (si boss) dan si pohh karna
kecelakaan yang dialaminya memang sangat parah.
Setelah itu pak polisi mendatangi
mereka “kalian semua berani sekali,..” ucap kagum pak polisi kepada anak-anak
isabela, “mereka adalah perampok yang paling dicari-cari di Indonesia” tambah
pak polisi sambil bersalaman sama anak Isabella.
“sekali lagi terima kasih yaa
telah membantu pihak kepolisian..” ucap komandannya.
“tiktiktik..” suara tetesan air
hujan, Pada saat itu juga tetesan air hujan pun sudah mulai berjatuhan menimpa
mereka yang sedang merayakan keberhasilan mereka menangkap penjahat kelas kakap
di jalan raya seraya mereka pada basah kuyup semua.
***
Kini semua itu menghilang seiring
tetesan air yang datang.
“bangun kak..!! bangun…!! Sholat
subuh buruan…!!, udah keburu siang..!!” Suruh umi ku sambil menyipratkan air
kolam ke arah wajahku yang sedang asyik mengarungi mimpi.
“iyaa iyaa ini kaka udah bangun…”
ucapnya kesal “ga tau apah orang lagi mimpi enak-enak.” Gerutunya dalam hati.
Setelah itu iya pun segera untuk
mengambil air wudhu untuk sholat subuh dan berdoa, lalu iya pun kepikiran
dengan mimpinya yang tadi dialaminya “ko sama persis yaa ceritanya sama cerpen
yang baru aja gue buat” pikirnya sambil menatap focus ke layar monitor membaca
kembali cerpen yang baru saja iya buat tadi malam sampai ketiduran, bahkan ia
lupa mematikan komputernya.
“emang sama ceritanya..!” serunya
dalam hati “pantesan kayaknya gue pernah mengalami semuanya, tapi ini lebih
nyata, bau darahnya, gedung tuanya, suaranya, kecelakaannya, dan
sebagainya terasa nyata di pandang dan dapat dirasa..” pikirnya..
Lalu ia kembali berbaring di
sebuah spring bed berukuran satu kali tiga meter di kamarnya dan menatap ke
arah langit-langit tapi kali ini iya mematikan komputernya. “tidur lagi ahh,
siapa tau mimpi yang tadi masih to be continue” pikirnya
dalam hati sambil memejamkan matanya, lalu tertidur pulas.
The End...
_Rabbani
tunggu saja edisi berikutnya..
mungkin hari ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini, bahkan abad ini hehe... :P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar