Jumat, 23 November 2012

Cerpen | Best friend forever edisi dibalik topeng teletubies. part 4


Part 4

Seperti biasa, udara pagi yang sejuk mengawali hidupnya, ditambah lagi suara adzan subuh yang berkumandang dengan merdunya, langit masih tampak gelap gulita, sang mentari pun belum menampakan sinar kehangatannya,

“kayaknya hari ini bakalan hujan..” pikir si tony sambil melirik keluar jendela melihat rintik-rintik hujan sudah mulai jatuh menimpa halaman rumahnya.

“hmmm.. gini nih kalo pagi-pagi buta sudah hujan maunya tidur aja.”

“dari pada tidur lagi, mending solat subuh dulu, kan tadi sudah adzan.” Ucap tony pada dirinya sendiri yang masih ingin segera tidur lagi.

Lalu ia membangunkan diri yang masih terlihat masih sangat mengantuk, namun ia pun tetap berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan segera untuk solat subuh.

Tak lama kemudian sinar mentari pun sudah mulai menampakan sinarnya masuk ke dalam kamar melalui sela-sela ventilasi yang ada, dan tanpa berpikir panjang si tony pun langsung segera beranjak ke kamar mandi yang berada di sebelah kamarnya.

“tony, tonyyy,, mandi cepat cepatt udah siang..!” teriak ibu tony dari lantai bawah.

“ia mah.. ini tony baru mau mandi..!!” ucap tony sambil beranjak pergi ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian…

“brbrbrrr, dingin bener mah airnya..” ucap tony kepada ibunya seusai mandi.

“yaiyalahhh.. tadi pagi kan hujan.”

“oh iyaa yaa, tony lupa mah hehe.” Ujap tony cengengesan.

“dasar kamu ton ton, masih aja telmi.”

“yah ilah mah telmi-telmi gini kan tetep anak mamah.”

“iya-iya cepet sanah pke baju trus berangkat sekolah.” Suruh umi kepada tony sembari memberikan senyum hangat dari paras cantik ibunya yang menambah semangat tony untuk berangkat kesekolah.

“ greeeeeekkkkk.” Bunyi pintu garasi yang dibuka tony dan sekarang sudah terbuka lebar. Dan segera untuk memanasi mesin motor kesayangannya.

“skeletek bruumm bruumm…” di stater juga “si pitung” di depan rumahnya.

“pagi tony..” ucap tukang sayur langganan ibunya.

“pagi juga paakk..” ucap tony membalas sapaan tukang sayur itu.

“ibunya ada dek,.?? Mau beli sayur tak??

“sebentar yaa pak tony panggilin.”

“IBUUUUU… mau beli sayur gak??” teriak tony

“iya bentaaarrr….” Jawab ibu samar-samar dari dalam rumah.

“sebentar yaa pak” ucap tony pada pak dedi (si tukang sayur).

Setelah si pitung sudah siap untuk membelah jalanan kota, di pagi yang gak terlalu buta, dan si tony segera untuk pamit pada ibunya.

“bu tony jalan dulu yaa..”

“iya nak, hati-hati yaa di jalan.” Ucap ibunya.

“assalamu’alaikum..”

“wa’alaikum salamm..”

Terlihat anaknya si tony pergi menjauh dari hadapannya yang menghilang di telan alang-alang di belokan dekat rumahnya, seraya ibunya memberi doa

ya Allah, selamatkanlah anak ku sampai kesekolah, berkahilah ia di sekolah, agar ilmu yang diterimanya penuh berkah dan bisa melanjutkannya sampai kuliah dan bisa mewujudkan semua cita-citanya.”

Menetaslah air matanya melintasi kulit pipi yang begitu indah, lalu di usap air mata itu dengan jari-jari tangannya yang mempesona. beginilah kasih sayang ibu kepada anaknya yang sudah mulai beranjak dewasa.

***

Sesampainya disekolah, suasana nampak sepi, tidak ada aura sedikit pun tentang kehidupan yang biasanya selalu mengiringi, seakan-akan semuanya telah mati, lalu diparkirkanlah motor yamaha vixion (si pitung) kesayangannya di dekat pintu gerbang sekolahnya.

“ko sepi..?!, pada kemana nih bocah-bocah?!” Ucapnya dalam hati sambil melirik kesana kemari berharap ada orang yang bisa untuk ditanya,

“kemana nih semua orang berada..?” Tambah tony dalam hati.

Lalu tiba-tiba..

“dek ngapain disini..?” ucap seorang kakek tua yang memang penjaga sekolah ini.

“astaghfirullah kek..!!, ngagetin aja nih.., kakek kapan datang?, Ko gua kesana kemari ga liat kakek?, trus pada kemana nih orang-orang kek?” Jawab tony kaget dan langsung melayangkan beribu pertanyaan kepada penjaga sekolahnya.

“kakek dari tadi disini dek, kamu ngapain gini hari udah di sekolah..? ucap kakek tua itu sambil tersenyum sinis.

“waduhh, jawaban yang aneh, ‘kakek dari tadi disini’ tapi kayaknya kakek ga ada di sini dah tadi, ehh terus ditanya malah balik nanya. Bikin merinding aja nihh si kakek..” Pikirnya kebingungan akan sikap penjaga sekolahnya itu.

“saya mau sekolahlah kek”, jawab tony sedikit takut.

“emangnya kamu gak tau yaa, sekarang kan sekolah masuk jam delapan pagi, bukan jam setengah tujuh lagi.” Jawab kakek sambil berjalan perlahan meninggalkan tony sendirian.

“ehh, tunggu dulu kek..!!” ucap tony kesal karna ditinggal sendirian, di pagi yang cukup mencekam. Dan di sekolah yang cukup seram.

Si kakek pun hilang di telan suasana pagi yang masih sangat asri, karna belum banyak kendaraan bermotor yang kesana kemari.

“ko ga ada yang bilangin gua si kalo masuk jam delapan, ahh kampreet..” ucap tony gusar dalam hati sambil menendang batu dihadapannya entah kemana dan melangkah kembali ke motor kesayangannya.

Jam tangan tony pun sudah menunjukan tepat pukul tujuh pagi. Tapi sekolah itu pun masih nampak sepi. Tiada yang menghampiri tony yang sedang sendiri, kecuali kakek tua tadi.

“ish ish ish pada kemana nih, lama amat datengnya..?, mending w denger lagu ST12 aja dah, kan suaranya melayu-melayu gitu tuhh, dari pada w terhanyut dalam kesendirian yang mendalam.” Ujar tony dalem hati sambil mengotak-ngatik handponenya untuk menyalakan lagu yang cukup terkenal pada saat itu juga.

***

Di saat yang sama, namun di tempat yang berbeda..

“pak dedi, kangkungnya ada ga?” Tanya ibunya tony.

“ohh kangkung bu, pasti ada itu mah.” Jawab pak dedi singkat.

“yaudah deh,  dua ikat ya pak, sama ayamnya ya, tapi pahanya aja adakan.?” Ucap ibunya tony.

“oke deh bu, saya siapin dulu ya bu.” Ujar pak dedi.

“ehh bu ibu.. taugak bu sekarang di daerah kita banyak perampokan?” Tanya seorang pembeli ke ibu sari (ibunya tony).

“ahh massa sihh..??, kayaknya daerah kita aman-aman aja.” Ucap bu sari tak percaya akan omongan ibu-ibu lainnya.

“bener juga tuh kata bu sari.” Tambah pak dedi.

“kaga percayaan amat si bu, bang.., kemarin tetangga saya sendiri yang kena rampok di jalan sudirman sana, katanya perampoknya memakai topeng teletubies.” Ujar ibu-ibu tersebut.

“hahaha, masa sih bu ngerampok pake topeng teletubies..? itumah badut kalii bu..?” ucap bu sari sembari tertawa sendiri.

“yaudah si bu sari kalau ga percaya juga gapapa, orang ini kisah nyata ko..!!” tambah ibu-ibu tadi.

Lalu terlihat dari jauh seorang ibu-ibu berjalan dengan cepat ke kumpulan ibu-ibu yang sedang membeli sayur itu.

“IBU-IBUUUU.. !!” teriak ibu yang sedang berlari itu.

“kenapa atuhh bu..?, tenanggg, tarikk nafaasssss..” ucap temannya ibu sari.

“tahaaaaannnn..” seru temannya yang satunya lagi.

“lepaaaaasss…” tambah bu sari.

“iya-iya bu huhh huhh..” jawab ibu itu sambil terengah-engah, karna habis berlari-lari.

“ada apa toh bu?? Ko kaya di kejar setan begitu?” ucap pak dedi sambil memotong-motong daging ayam pesanan bu sari.

“….itu bu, suaminya bu RT meninggal di rampok tadi subuh saat membawa uang pembangunan masjid Al Huda..!!”

“innalillahi wainnailaihi rajiunn,. Siapa yang ngerampok bu?” Tanya bu sari.

“saya gak tau pasti bu.. tapi kata saksi mata, yang ngerampok pak RT memakai topeng Teletubies bu.”
Dengggg…. Semuanya pun terdiam sesaat…, seakan tak percaya apa yang terjadi, di pagi yang cukup cerah ini. Semua ibu-ibu tampak sedang memikirkan sesuatu, sepertinya mereka memikirkan nasib bu RT yang di tinggal suaminya karna dibunuh oleh perampok yang baru saja dibicarakannya itu.

“….”

“nih bu ayam dan kangkung nya.. semuanya tujuh ribu limaratus bu..” ucap pak dedi yang memecah keheningan.

“iya, nih pak uangnya. Kembaliannya ambil aja yaa pak.” Ucap bu sari sambil tersenyum.

“makasih yaa bu..” ucap pak dedi.

“saya keliling dulu yaa ibu-ibu, ” tambah pak dedi sambil mengarahkan gerobaknya pergi dari kerumunan ibu-ibu itu, “ assalamu’alaikum” .

“wa’alaikum salam wr. Wb” ucap ibu-ibu berbarengan.

“bu kita nengok bu RT yuk??”, ajak salah satu teman bu sari.

“ayu kasihan tuh bu RT, mending kita hibur aja sekalian..” ucap bu sari memberi simpati.

“iya betul tuh kata bu sari..” tambah temennya bu sari

“ayoo dah jalaaaannnn..!” seru temennya bu sari lagi

“ehh saya pamit dulu yaa sama suami saya.” Ujar bu sari sambil melangkah menuju kedalam rumahnya.

“ohh iyaa yang cepeett ya bu, saya tunggu..”

Di dalam rumah…

Setelah menaruh barang belanjaannya di dapur, bu sari pun langsung meminta izin ke suaminya.

“pak, ibu pergi ke rumah bu RT dulu yaa..” ucap bu sari meminta izin kepada suaminya yang baru saja pulang mengambil uang gaji para karyawannya di luar kota.

“Mau ngapain toh bu pagi-pagi begini kerumah pak RT.” Ucap suami sambil melepas satu persatu kancing jasnya.

“ibu mau menghibur bu RT, katanya tadi subuh baru meninggal karna dirampok pak” ucap bu sari sopan pada suaminya.

“Ya Allah, innalillahi wa innailaihi raji’un, semoga amalnya diterima ya bu, dan yang merampoknya di beri balasan yang setimpal oleh Allah SWT.”

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar