Part 4
Seperti biasa, udara pagi yang sejuk mengawali hidupnya,
ditambah lagi suara adzan subuh yang berkumandang dengan merdunya, langit masih
tampak gelap gulita, sang mentari pun belum menampakan sinar kehangatannya,
“kayaknya hari ini bakalan
hujan..” pikir si tony sambil melirik keluar jendela melihat rintik-rintik
hujan sudah mulai jatuh menimpa halaman rumahnya.
“hmmm.. gini nih kalo pagi-pagi
buta sudah hujan maunya tidur aja.”
“dari pada tidur lagi, mending
solat subuh dulu, kan tadi sudah adzan.” Ucap tony pada dirinya sendiri yang
masih ingin segera tidur lagi.
Lalu ia membangunkan diri yang
masih terlihat masih sangat mengantuk, namun ia pun tetap berjalan ke kamar
mandi untuk mengambil air wudhu dan segera untuk solat subuh.
Tak lama kemudian sinar mentari
pun sudah mulai menampakan sinarnya masuk ke dalam kamar melalui sela-sela
ventilasi yang ada, dan tanpa berpikir panjang si tony pun langsung segera
beranjak ke kamar mandi yang berada di sebelah kamarnya.
“tony, tonyyy,, mandi cepat cepatt
udah siang..!” teriak ibu tony dari lantai bawah.
“ia mah.. ini tony baru mau
mandi..!!” ucap tony sambil beranjak pergi ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian…
“brbrbrrr, dingin bener mah
airnya..” ucap tony kepada ibunya seusai mandi.
“yaiyalahhh.. tadi pagi kan
hujan.”
“oh iyaa yaa, tony lupa mah hehe.”
Ujap tony cengengesan.
“dasar kamu ton ton, masih aja
telmi.”
“yah ilah mah telmi-telmi gini kan
tetep anak mamah.”
“iya-iya cepet sanah pke baju trus
berangkat sekolah.” Suruh umi kepada tony sembari memberikan senyum hangat dari
paras cantik ibunya yang menambah semangat tony untuk berangkat kesekolah.
“ greeeeeekkkkk.” Bunyi pintu
garasi yang dibuka tony dan sekarang sudah terbuka lebar. Dan segera untuk
memanasi mesin motor kesayangannya.
“skeletek bruumm bruumm…” di
stater juga “si pitung” di depan rumahnya.
“pagi tony..” ucap tukang sayur
langganan ibunya.
“pagi juga paakk..” ucap tony
membalas sapaan tukang sayur itu.
“ibunya ada dek,.?? Mau beli sayur
tak??
“sebentar yaa pak tony panggilin.”
“IBUUUUU… mau beli sayur gak??”
teriak tony
“iya bentaaarrr….” Jawab ibu
samar-samar dari dalam rumah.
“sebentar yaa pak” ucap tony pada
pak dedi (si tukang sayur).
Setelah si pitung sudah siap untuk
membelah jalanan kota, di pagi yang gak terlalu buta, dan si tony segera untuk
pamit pada ibunya.
“bu tony jalan dulu yaa..”
“iya nak, hati-hati yaa di jalan.”
Ucap ibunya.
“assalamu’alaikum..”
“wa’alaikum salamm..”
Terlihat anaknya si tony pergi
menjauh dari hadapannya yang menghilang di telan alang-alang di belokan dekat
rumahnya, seraya ibunya memberi doa
“ya Allah, selamatkanlah anak ku sampai kesekolah, berkahilah
ia di sekolah, agar ilmu yang diterimanya penuh berkah dan bisa melanjutkannya
sampai kuliah dan bisa mewujudkan semua cita-citanya.”
Menetaslah air matanya melintasi
kulit pipi yang begitu indah, lalu di usap air mata itu dengan jari-jari
tangannya yang mempesona. beginilah kasih sayang ibu kepada anaknya yang sudah
mulai beranjak dewasa.
***
Sesampainya disekolah, suasana
nampak sepi, tidak ada aura sedikit pun tentang kehidupan yang biasanya selalu
mengiringi, seakan-akan semuanya telah mati, lalu diparkirkanlah motor yamaha
vixion (si pitung) kesayangannya di dekat pintu gerbang sekolahnya.
“ko sepi..?!, pada kemana nih
bocah-bocah?!” Ucapnya dalam hati sambil melirik kesana kemari berharap ada
orang yang bisa untuk ditanya,
“kemana nih semua orang berada..?”
Tambah tony dalam hati.
Lalu tiba-tiba..
“dek ngapain disini..?” ucap
seorang kakek tua yang memang penjaga sekolah ini.
“astaghfirullah kek..!!, ngagetin
aja nih.., kakek kapan datang?, Ko gua kesana kemari ga liat kakek?, trus pada
kemana nih orang-orang kek?” Jawab tony kaget dan langsung melayangkan beribu
pertanyaan kepada penjaga sekolahnya.
“kakek dari tadi disini dek, kamu
ngapain gini hari udah di sekolah..? ucap kakek tua itu sambil tersenyum sinis.
“waduhh, jawaban yang aneh, ‘kakek
dari tadi disini’ tapi kayaknya kakek ga ada di sini dah tadi, ehh terus
ditanya malah balik nanya. Bikin merinding aja nihh si kakek..” Pikirnya
kebingungan akan sikap penjaga sekolahnya itu.
“saya mau sekolahlah kek”, jawab
tony sedikit takut.
“emangnya kamu gak tau yaa,
sekarang kan sekolah masuk jam delapan pagi, bukan jam setengah tujuh lagi.”
Jawab kakek sambil berjalan perlahan meninggalkan tony sendirian.
“ehh, tunggu dulu kek..!!” ucap
tony kesal karna ditinggal sendirian, di pagi yang cukup mencekam. Dan di
sekolah yang cukup seram.
Si kakek pun hilang di telan
suasana pagi yang masih sangat asri, karna belum banyak kendaraan bermotor yang
kesana kemari.
“ko ga ada yang bilangin gua si
kalo masuk jam delapan, ahh kampreet..” ucap tony gusar dalam hati sambil
menendang batu dihadapannya entah kemana dan melangkah kembali ke motor
kesayangannya.
Jam tangan tony pun sudah
menunjukan tepat pukul tujuh pagi. Tapi sekolah itu pun masih nampak sepi.
Tiada yang menghampiri tony yang sedang sendiri, kecuali kakek tua tadi.
“ish ish ish pada kemana nih, lama
amat datengnya..?, mending w denger lagu ST12 aja dah, kan suaranya melayu-melayu
gitu tuhh, dari pada w terhanyut dalam kesendirian yang mendalam.” Ujar tony
dalem hati sambil mengotak-ngatik handponenya untuk menyalakan lagu yang cukup
terkenal pada saat itu juga.
***
Di saat yang sama, namun di tempat
yang berbeda..
“pak dedi, kangkungnya ada ga?”
Tanya ibunya tony.
“ohh kangkung bu, pasti ada itu
mah.” Jawab pak dedi singkat.
“yaudah deh, dua ikat ya
pak, sama ayamnya ya, tapi pahanya aja adakan.?” Ucap ibunya tony.
“oke deh bu, saya siapin dulu ya
bu.” Ujar pak dedi.
“ehh bu ibu.. taugak bu sekarang
di daerah kita banyak perampokan?” Tanya seorang pembeli ke ibu sari (ibunya
tony).
“ahh massa sihh..??, kayaknya
daerah kita aman-aman aja.” Ucap bu sari tak percaya akan omongan ibu-ibu
lainnya.
“bener juga tuh kata bu sari.”
Tambah pak dedi.
“kaga percayaan amat si bu,
bang.., kemarin tetangga saya sendiri yang kena rampok di jalan sudirman sana,
katanya perampoknya memakai topeng teletubies.” Ujar ibu-ibu tersebut.
“hahaha, masa sih bu ngerampok
pake topeng teletubies..? itumah badut kalii bu..?” ucap bu sari sembari
tertawa sendiri.
“yaudah si bu sari kalau ga
percaya juga gapapa, orang ini kisah nyata ko..!!” tambah ibu-ibu tadi.
Lalu terlihat dari jauh seorang
ibu-ibu berjalan dengan cepat ke kumpulan ibu-ibu yang sedang membeli sayur
itu.
“IBU-IBUUUU.. !!” teriak ibu yang
sedang berlari itu.
“kenapa atuhh bu..?, tenanggg,
tarikk nafaasssss..” ucap temannya ibu sari.
“tahaaaaannnn..” seru temannya
yang satunya lagi.
“lepaaaaasss…” tambah bu sari.
“iya-iya bu huhh huhh..” jawab ibu
itu sambil terengah-engah, karna habis berlari-lari.
“ada apa toh bu?? Ko kaya di kejar
setan begitu?” ucap pak dedi sambil memotong-motong daging ayam pesanan bu
sari.
“….itu bu, suaminya bu RT
meninggal di rampok tadi subuh saat membawa uang pembangunan masjid Al
Huda..!!”
“innalillahi wainnailaihi
rajiunn,. Siapa yang ngerampok bu?” Tanya bu sari.
“saya gak tau pasti bu.. tapi kata
saksi mata, yang ngerampok pak RT memakai topeng Teletubies bu.”
Dengggg…. Semuanya pun terdiam
sesaat…, seakan tak percaya apa yang terjadi, di pagi yang cukup cerah ini.
Semua ibu-ibu tampak sedang memikirkan sesuatu, sepertinya mereka memikirkan
nasib bu RT yang di tinggal suaminya karna dibunuh oleh perampok yang baru saja
dibicarakannya itu.
“….”
“nih bu ayam dan kangkung nya..
semuanya tujuh ribu limaratus bu..” ucap pak dedi yang memecah keheningan.
“iya, nih pak uangnya.
Kembaliannya ambil aja yaa pak.” Ucap bu sari sambil tersenyum.
“makasih yaa bu..” ucap pak dedi.
“saya keliling dulu yaa ibu-ibu, ”
tambah pak dedi sambil mengarahkan gerobaknya pergi dari kerumunan ibu-ibu itu,
“ assalamu’alaikum” .
“wa’alaikum salam wr. Wb” ucap
ibu-ibu berbarengan.
“bu kita nengok bu RT yuk??”, ajak
salah satu teman bu sari.
“ayu kasihan tuh bu RT, mending
kita hibur aja sekalian..” ucap bu sari memberi simpati.
“iya betul tuh kata bu sari..”
tambah temennya bu sari
“ayoo dah jalaaaannnn..!” seru
temennya bu sari lagi
“ehh saya pamit dulu yaa sama
suami saya.” Ujar bu sari sambil melangkah menuju kedalam rumahnya.
“ohh iyaa yang cepeett ya bu, saya
tunggu..”
Di dalam rumah…
Setelah menaruh barang
belanjaannya di dapur, bu sari pun langsung meminta izin ke suaminya.
“pak, ibu pergi ke rumah bu RT
dulu yaa..” ucap bu sari meminta izin kepada suaminya yang baru saja pulang
mengambil uang gaji para karyawannya di luar kota.
“Mau ngapain toh bu pagi-pagi
begini kerumah pak RT.” Ucap suami sambil melepas satu persatu kancing jasnya.
“ibu mau menghibur bu RT, katanya
tadi subuh baru meninggal karna dirampok pak” ucap bu sari sopan pada suaminya.
“Ya Allah, innalillahi wa
innailaihi raji’un, semoga amalnya diterima ya bu, dan yang merampoknya di beri
balasan yang setimpal oleh Allah SWT.”
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar